Dukungan untuk proyek pelatihan kerja lapangan (PKL) bagi mahasiswa pertanian Indonesia!

Kampanye penggalangan dana oleh Akira Nishimura
  • ¥0.00
    Donated So Far
dukung offline: ¥174,900.00
Total: ¥174,900.00
Help this ongoing fundraising campaign by making a donation and spreading the word.
Show more
Show less

ami akan menerima tiga PKL kerja dari IPB ( Institut Pertanian Bogor) selama tiga bulan mulai Januari 2022 di lahan pertanian kami di Jawa Barat, Indonesia. Pelatihan ini bertemakan “Studi Manajemen Agribisnis.

Kami sedang mencari penggalangan dana untuk pengoperasian proyek untuk mewariskan bisnis pertanian yang telah kami bangun hingga saat ini kepada kaum muda yang akan bertanggung jawab atas pertanian Indonesia di masa depan.


Lokasi PKL (Cianjur, Jawa Barat)

Masalah sosial yang harus diselesaikan

-Manajemen bisnis pertanian yang baik

Kami telah menanam sayuran yang aman dan bergizi tanpa pestisida dan pupuk, dan menjualnya dengan merek "Yaopagi°" ke supermarket, restoran, dan hotel di wilayah DKI Jakarta.

Dengan memberikan pelatihan langsung dalam kegiatan bisnis ini, kami akan menghadirkan peluang untuk meningkatkan kehidupan orang-orang yang terlibat dalam bisnis pertanian.

Pojok sayur kami di supermarket di Jakarta (izin diberikan untuk fotografi)

yaopagi.net

Petani Rentan

Posisi petani dalam produksi pertanian di Indonesia sangat lemah, dan jumlah anak muda yang bertani semakin berkurang karena tidak dapat memperoleh penghasilan yang cukup.

Harga beli sayur mayur dari petani di pasar tradisional biasanya sekitar Rp. 2.000-5.000 per kilogram, yang tidak cukup untuk mendapatkan penghasilan yang dibutuhkan untuk hidup sehat.

Indonesia saat ini merupakan negara berpenduduk terbesar keempat di dunia dan negara berkembang dengan generasi muda (usia rata-rata 28 tahun), tetapi merupakan negara berkembang yang berkembang pesat, tetapi ada kesenjangan besar dengan daerah perkotaan dan pendapatan yang cukup dapat diperoleh di daerah pedesaan Tanpa pekerjaan, konsentrasi di daerah Ibu Kota meningkat, dan populasi pertanian menurun.


Tabel tersebut menunjukkan jumlah penduduk, penduduk pertanian, dan persentasenya dibandingkan tahun 2009 dan 2018. Selama delapan tahun terakhir, penduduk pertanian mengalami penurunan sebesar 9,55 juta orang, dan bagiannya dari total penduduk juga menurun sebesar 3% (Tabel disiapkan oleh Nishimura).

Bagaimana dan mengapa kami datang untuk menghadapi masalah ini?

Pada tahun 1995, saya mendirikan PT Bina Desa di Indonesia dan memulai bisnis di daerah pedesaan sekitar 200 kilometer dari Jakarta. Saya menghabiskan hari-hari saya mengalami secara langsung kehidupan daerah pedesaan.

Pada tahun 2003, saya terlibat dalam pendirian sebuah restoran di Jakarta, dan saya mulai berpikir lebih dalam tentang makanan, terutama sayuran.

Pada tahun 2012, saya memutuskan untuk terlibat dalam pertanian dengan sungguh-sungguh dan memulai budidaya percobaan.

Menanam mie soba di Dataran Tinggi Jawa Tengah (2013)

Sayuran berlabel organik atau bebas pestisida tidak pernah sampai di pasar grosir di Indonesia. Sayuran biasanya dijual dengan diskon berdasarkan beratnya saja, dan kualitas selalu menjadi pertimbangan kedua.

Kami telah menjual sayuran berkualitas tinggi yang ditanam secara alami tanpa pestisida dan pupuk serta berdaya saing tanpa terpengaruh harga pasar. Kami ingin menyampaikan pengalaman seperti itu kepada generasi muda di negeri ini.

Apa yang ingin kami capai dengan proyek ini?

-Kegiatan tertentu

Para peserta akan dapat merasakan semua aspek bisnis kami, mulai dari budidaya sayuran hingga penjualan.

Perubahan yang kami harapkan dapat dicapai melalui proyek ini


Kami ingin para siswa memahami bahwa dengan menanam dan menjual sayuran yang aman dan bergizi, kami dapat mengubah kehidupan orang-orang yang terlibat dalam bisnis pertanian menjadi lebih baik, dan kami berharap ini akan mendorong mereka untuk berpikir tentang pertanian di masa depan. Kami berencana untuk mengadakan program pelatihan ini setiap tahun di masa depan.

Bagaimana dana akan digunakan?

Biaya peralatan: sekitar 180.000 yen (Rp. 22.500.000)

Pengeluaran personel: sekitar. 160.000 yen (Rp. 20.000.000)

Biaya utilitas: kira-kira. 30.000 yen (Rp. 3.7500.000)

Biaya crowdfunding: kira-kira. 30.000 yen (Rp. 3.750.000) (7% )

Total 400.000 yen (Rp. 50.000.000)



*Proyek ini adalah proyek non-profit. Sekolah akan menanggung biaya akomodasi bagi siswa yang mengikuti pelatihan, tetapi tidak ada anggaran untuk pihak penerima. Kami meminta jumlah di atas untuk menutupi biaya hosting siswa.


Jadwal pelaksanaan

24 Januari: Penerimaan peserta pelatihan

Awal Maret Presentasi Interim hasil pelatihan

15 April: Upacara kelulusan

Akhir April 202: Pengiriman sayur ke pendukung


Team Kami

Akira Nishimura (Pemimpin Proyek)

Staf yang bertanggung jawab

Silmi Zafira (Manajer Operasi)

Samuel Alexander Hutapea (Produksi)

Yoel (Logistik)



Penutup




Hadiah

paket sayur natural farming

Pendukung di wilayah DKI Jakarta akan menerima tiga kotak sayuran alami yang bebas pestisida (5-6 jenis salad, sayuran akar, sayuran buah, dll., senilai 2000 yen).

0 Pendukung
reward_image
0 Pendukung

Organizer

No updates for this campaign just yet

Pengikut

0 followers
No Followers Just Yet...
¥0.00
Donated So Far
dukung offline: ¥174,900.00
Total: ¥174,900.00

Help this ongoing fundraising campaign by making a donation and spreading the word.

Not Ready to Donate?

Did you know a 10 second Facebook share raises an average of ¥25?

Share on Facebook